Pernah terpikir olehku untuk menikammu ditengah malam
Lalu kau terbujur kaku, berulat dan amis
Sudah kubilang aku membencimu, meski kita berdekatan
Jadi jangan lagi menelpon dan menanyakan kabar
Sebab pena yang kau hadiahkan padaku beberapa malam sebelumnya kau patahkan sendiri
Tunggulah akan kutikam betul kau
Dari belakang, saat setelah kau bergaul dengan istrimu
Itung-itung supaya matimu sedikit nyaman
Bangsat dan tailaso..
Dan pesta kemenangan akan berdengung
Lama dan abadi
di Karampuang, 09 Oktober 2009
Jumat, Oktober 09, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
saya sudah mampir ke bilik Anda. Ternyata dari Makassar juga. Saya kuliah di Unhas fakultas sastra. Di sana beberapa kalangan memanggil nama sebutan "Manyu". Salam buat teman-teman pers di sana.
BalasHapusWeh!
BalasHapusAmarah pada siapa ini?