RUANGAN itu kosong. Lantainya berubin putih, kotor. Ini adalah aula pertemuan. Kapasitasnya menampung sekitar 300 kursi. Namanya Balai Gadeng. Di dalamnya ada panggung setinggi lutut. Lantai panggung dilapisi karpet biru murahan. Di latar panggung menjuntai kain hitam. Gambar-gambar memenuhi tembok, terbuat dari cat hitam. Ada gambar wajah, coretan sembarang, juga gambar orang memegang senjata. Suasana sepi.
“Ini aula kami. Tempatnya kotor, kemarin baru selesai peringatan tsunami. Jadi kacau begini,” kata Lia Sulaiman. Kami masuk melalui jendela aula. Pintunya tak bisa dikunci dari luar.
“Lagi rusak,” katanya.
“Ini aula kami. Tempatnya kotor, kemarin baru selesai peringatan tsunami. Jadi kacau begini,” kata Lia Sulaiman. Kami masuk melalui jendela aula. Pintunya tak bisa dikunci dari luar.
“Lagi rusak,” katanya.